Tentang Kami
Saya hanya bisa mengucapkan syukur kepada Tuhan yang maha kuasa, Beehive Laundry bisa berdiri saat ini, awalnya saya hanya seorang ibu rumah tangga, sedangkan suami saya bekerja di perusahaan springbed, pekerjaan saya waktu itu tepatnya mengantar jemput anak, mengajari anak , merawat anak, terus waktu luang pas anak lagi sekolah, saya isi dengan arisan dengan mami 2 muda, yang mempunyai pekerjaan yang sama dengan saya (yang tadi Ibu rumah tangga) temen-temenku asik dan menyenangkan semua
Waktu berjalan dengan cepatnya, tidak terasa anak –anak saya sudah makin besar, sudah pasti biaya sekolah makin lama makin besar, tentu sebagai seorang ibu, saya ingin memberikan yang terbaik untuk anak anak saya, kalau mengandalkan suami saya ,rasanya mustahil bisa menyekolahkan anak saya ke luar negri. Akhirnya saya memulai usaha kecil 2 an, jual keripik singkong, hasilnya gagal total, modal habis karena makanan cemilan ada kadaluarsa, akhirnya saya menyerah, gak mau buka usaha lagi...
Melihat saya menyerah, suami saya menyarankan saya membuka usaha laundry, langsung saya tolak mentah2, alasan suami saya, kalau laundry kan bisa dikerjakan dirumah, bisa sambil merawat anak2 , saya akhirnya sharing ke keluarga saya, mertua saya pun medukung saya, laundry itu bisnis pembantu, jadi “gengsi donk” jadi saya bertahan dengan pendirian saya, “tidak bakalan aku buka laundry”Melihat keuletan saya menolak bisnis ini, akhirnya suami saya mengajak saya untuk ikut seminar Laundry, mata saya mulai terbuka, ternyata bisnis laundry tidak seperti yang saya pikirkan, saya maunya iseng2 buka bisnis laundry, cuma kata suami saya, kalau buka bisnis iseng – iseng buntut 2 nya bakalan gagal lagi,
Suami saya akhirnya memberanikan diri invest , mesin cuci, mesin pengering, dan setrika uap, tiba2 saya dipaksa untuk menjalankan bisnis yang professional dengan membuka laundry kiloan di kelapa gading
Kami membuka bisnis ini dengan berlutut, berdoa terus sama Tuhan, awalnya kehidupan kami masuk ke zona nyaman ,dengan mengandalkan gaji suami saya, saya tidak berkekurangan (cukuplah untuk biaya sehari2), tapi setelah terjun ke bisnis laundry ini, saya baru merasakan tantangan hidup sesungguhnya, saya jadi harus memikirkan karyawan2 saya, dan untuk menutup semua biaya yang ada, tentu saja dibutuhkan pelanggan2 berdatangan, Puji Tuhan semakin hari pelanggan semakin banyak, dan saya yakin pelanggan2 itu Tuhan yang kirim.
Prinsip saya , kalau Tuhan sudah kirim pelanggan ke saya, maka tugas saya selanjutnya adalah memberikan yang terbaik, saya tidak mau pelanggan saya kecewa, mulai dari kecepatan pengerjaan , mesin – mesin yang di invest suami saya adalah yang terbaik, dengan teknologi terbaru, ditambah karyawan yang direkrut sudah berpengalaman minimal 3 tahun pernah di laundry
Doa saya supaya Tuhan terus memberikan keberhasilan dalam menjalankan bisnis laundry ini, tanpa Tuhan saya tidak berarti apa2, Keberhasilan usaha laundry ini hanya untuk Kebesaran Nama Tuhan saja, Memang Dia yang layak di tinggikan. Amin